secret room of an angel

THAT XX

 

Image

Tittle : That XX  

Author : Sung Jae Mi a.k.a devilygusiltapitakutamadosa
Lenghth : Vignette, SongFict

Genre : Romance, Hurt, Friendship,

Cast :
You ~ OC’s

Kwon Jiyong a.k.a. G-Dragon~ Big Bang

Rating : PG 13

Haha~ FF kilatku jadi… Ngebut sih jadinya acak-acakan.. FF ini ceritanya semua  aku ambil dari lagu GD yang That XX… GD jadi 2 karakter ya… Yang GD jadi antagonisnya trus yang Jiyong jadi yang protagonisnya.. Ngerti kan?? Trus semua sudut pandang punya Jiyong…  FF ini asli buatanku… Dari otak pas-pasan saya… SO DON’T BE PLAGIATOR~ Yang udah baca MOHON KOMEN YA~ ^^

*********

^^ HAPPY READING ^^

HANCUR?!  Asaku untuk memilikmu telah menjadi debu dan tertiup angin kemarin, saat kau ceritakan kau sudah dilamar olehnya.

Kulangkahkan kakiku tak bersemangat menyusuri jalanan Gangnam. Saat ini hanya kau yang mengisi ruang-ruang di otakku.

DEG~

Degupan itu kembali lagi. Ku sipitkan mataku. Kulihat namja yang begitu kau cintai itu tengah berjalan ke arahku. Sudah kubilang aku akan sedih jika kau sedih. Aku melihatnya.. Berjalan santai ke arahku dengan seorang yeoja yang jelas itu bukan kau. Menggandengnya mesra dan melewatiku begitu saja.

Dugaanku benar, ia bukan namja yang seperti kau katakan. Bahkan ia tak memakai cincin pertunangan kalian. Nafasku tak teratur, aku mencoba menahan hasrat untuk menonjoknya, mataku memerah. Jika aku tak mengingat kalau ia orang yang kau cintai, aku sudah melontarkan tonjokkan terkuatku padanya sejak aku melihatnya bersama yeoja lain tadi.

Seandainya kau melihat ini. Tak dapat ku bayangkan betapa sakitnya hatimu. Ia berkhianat. Kenapa? Kenapa kau harus jatuh pada namja B******* sepertinya?

********

Hari ini kau memintaku untuk menemuimu. Dengan lambaian dan senyuman cerah dirimu melambai ke arahku. Memanggilku dengan sebutan chingu. Tak bisakah kau hentikan semua itu?? Itu membuat lukaku semakin menganga lebar.

“Kau tau kemarin aku bertemu dengan namjachingumu” tak kusangka kata-kata itu terlontar dari mulutku.

“Benarkah?? Diakan tak mengenalmu pasti kau bingung untuk menyapanya” jawabmu ringan masih dengan senyuman khasmu.

“Ia tak sendiri” ujarku lagi. Kali ini aku menunduk. Tak berani menatap wajahmu yang sedih karena itu akan membuatku semakin rapuh.

“A..apa maksudmu?” tanyamu hati-hati. Aku mencoba mendongakkan kepalaku menatap dalam matamu. “Ia bersama seorang yeoja” Tanganmu mengepal. Matamu memerah dan air matamu dengan mudahnya mengalir. Sayangnya itu karenanya.

“Tak mungkin !!!!! GD oppa tak akan melakukan hal itu” dengan kasar kau usap air mata itu dan menatapku tajam. “AKU TAK PERCAYA PADAMU.. AKU BENCI KAU, KWON JIYONG”

Langkah kakimu menjauh seiring dengan teriakanmu. Aku berlari keluar, aku mengejarmu. Ku tarik tanganmu hingga kita saling berhadapan.  

Ku tunjukkan senyuman menggodaku. “Aku bercanda Haha~” sakit sekali rasanya. Kalau saja kau bisa merasakannya. Aku mengusap tengkukku dan kembali memohon padamu. “Maafkan aku ya”

Kau memukul ringan bahuku. Senyuman kembali menghiasi wajahmu. “Kau membuatku kaget” Ya aku akan berbohong padamu. Maafkan aku.

Kau kembali menarikku masuk ke café tadi. Kembali duduk di meja yang sama. Aku benci dirimu yang tak mengerti perasaanku. Dan aku membenci penantian ini. Jika aku bisa, aku akan memohon padamu untuk meninggalkannya sekarang juga tapi aku tak bisa.

Aku tak bisa memadamkan kebahagiaan itu darimu. Aku tak kuasa menghentikan senyuman yang terpancar darimu saat kau menceritakannya. Karena jika kau bersedih aku merasa seperti mati.

Sering ku lontarkan pertanyaan-pertannyaan pada diriku sendiri saat kau tengah menceritakannya. Apa yang namja itu miliki yang tak ada padaku? Kenapa aku tak dapat memilikimu?

*******

Ku pandangi fotomu di layar ponselku. Pikiranku melayang bebas mengingat bagaimana ekspresimu tadi saat kau menceritakan tentangnya. Kau begitu bahagia dan aku turut bahagia karenamu.

Kau juga terlihat sangat cantik saat tersenyum kala itu. Berulang kali kau mengatakan padaku kalau kau sangat mencintai B****** itu. Kau juga mengatakan bahwa rasa cinta itu abadi.

***********

Bisikan-bisikan sering kudengar saat kau lewat diantara teman sekampus kita. Apa kau tak mendengarnya atau tak pernah mau mendengarnya?? Yang jelas mereka tau bahkan sangat tau betapa B********nya namja itu. Kenapa?? KENAPA HANYA KAU YANG TAK TAU??

Cinta memang buta tapi kau terlalu buta sayang??. Jauh dari itu semua aku masih mengharapkan perpisahan kalian.

**********

Siang itu kulihat kau bersamanya. Meski hanya di balik pohon aku masih dapat melihat kalian dengan jelas. Senyuman dusta milik namja itu terus ia pancarkan padamu dan kau jatuh padanya. Kalian hanya saling pandang awalnya tapi… Lama kelamaan..

Ia membelai rambutmu dan mengelus pipimu lembut dan akhirnya memelukmu tetapi apakah kau melihatnya?? Tangan lain miliknya yang tadinya terdiam itu tengah melambai pada yeoja lain dan mengisyaratkan untuk meneleponnya.. Kenapa kau begitu buta??

Mobil mahal, pakaian mewah dan restaurant berkelas pantas untukmu tetapi tidak dengan dia. Aku mohon setidaknya jangan DIA?!

*********

Hari ini, ia akhirnya memutuskanmu. Ia membuangmu bagaikan barang yang sudah tak ada gunanya lagi. Ia membuangmu. Aku tak kuasa melihat tangisanmu. Tangisan yang membuat hatiku teriris-iris.

Kau menangis.. Menangis karenanya.. Beribu-ribu rayuan telah ku ucapkan tapi air mata itu tak pernah berhenti mengalir dari mata indahmu. Mata indah yang dulunya memancarkan kebahagiaan kini berubah sendu. Pancaran sinar kebahagiaan darimu kini terselimuti awan mendung nan gelap dan aku dapat melihat itu.

“Kenapa ia tega sekali padamu??” tanyaku dan menarikmu dalam dekapan hangatku. “Apakah kau tau aku begitu mencintaimu dan aku tak rela jika kau diperlakukan seperti ini. Saranghae~” kata-kata itu terucap sempurna. Setelah sekian lama memendamnya kata-kata itu justru kuungkapkan disaat seperti ini.

“Sebanyak air mata yang kau teteskan untuknya aku bersumpah akan memperlakukanmu lebih baik… Maukah kau membagi rasa sakit yang kau rasakan denganku??”

Suara tangisan itu telah berhenti berganti dengan isakan kecil yang keluar dari bibirmu.  “Mulai sekarang pandanglah aku… Apa kau juga merasakannya?? Detakan jantung kita sama-sama cepat. Apa kau merasakan darahmu berdesir saat aku memelukmu seperti ini??”

Kau melepaskan pelukanku perlahan. “Mianhae Jiyong-ah.. Aku baru menyadarinya.. Tentang dia dan bagaimana perasaanku padamu… Maafkan aku telah membuatmu sakit karena mendengarkan celotehanku tentangnya”

“Maafkan aku karena aku buta karenannya.. Dan maafkan aku karena telah membuatmu menunggu terlalu lama” Kau usap air mata itu dan kau gantikan mereka dengan senyuman manismu.

Begitu manis sehingga membuat jantungku beretak tak normal dan waktu serasa berhenti untuk sesaat. “Nado Saranghae Kwon Jiyong” Ia kembali memelukku. Kali ini dengan penuh cinta. Ku harap pelukan ini tak akan pernah lepas, begitu juga dengan ikatan yang menghubungkanku denganmu. SARANGHAE CHAGIYA ^^

^^ END ^^

Terima kasih bagi yang udah mau baca ^^

JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK YA… Mian kalau ada typo plus alurnya kecepetan ^^

 

  

Leave a comment